Senin, 05 Desember 2011

Palasik, Hantu Pemakan Bayi Dari Minang

Palasik, Hantu Pemakan Bayi Dari Minang Image634586895934062500Minangkabau merupakan salah satu daerah yang memiliki warisan budaya yang menarik dan sejarah panjang yang tua. Tidak hanya itu Minangkabau juga terkenal dengan tanah subur dan daerah tujuan wisatanya.

Selain itu, Minangkabau juga memiliki legenda dan cerita mistik yang diturunkan secara turun temurun, salah satunya cerita di bawah ini yang sempat dibuat sinetron di sebuah stasiun televisi swasta pada era 90-an yang diperankan aktor gaek, HIM Damsyik.

Palasik begitulah sebutannya. Menurut cerita, legenda atau kepercayaan orang Minangkabau, Palasik digolongkan kepada sejenis makhluk gaib. Palasik bukanlah hantu melainkan manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Ilmu palasik dipercaya sebagai ilmu warisan atau sifatnya turun-temurun. Apabila orang tuanya adalah seorang palasik, maka anaknya pun akan jadi palasik. Konon masyarakat meyakini, bayi yang terkena Palasik, Hantu Pemakan Bayi Dari Minang sangat sulit diobati, namun bukan berarti tak ada penangkalnya.

Dalam aksinya, Palasik bekerja dengan melepaskan kepalanya untuk mencari mangsa, namun konon ada pula yang badannya saja yang berjalan dengan tujuan memburu mangsa. Hal inilah yang terkadang ditakuti oleh para ibu di Minangkabau yang memiliki balita, Target buruan palasik tidak lain adalah anak bayi atau balita, baik yang masih dalam kandungan ataupun yang sudah meninggal (dikubur). Ini tergantung dari jenis palasik tersebut.

Orang Minangkabau menyebut Palasik yang melepas kepalanya disebut Palasik Kuduang. Kuduang artinya terpotong atau buntung. Buntung dalam bahasa Minang adalah 'kuduang'. Palasik juga merupakan sebutan seorang kanibal, yang memiliki kegemaran memakan daging dan tulang orang mati. Wujudnya seperti manusia biasa, hanya saja memiliki perangai yang aneh.

Ada kepercayaan masyarakat Minangkabau menyebutkan, jika seorang wanita yang sedang menggendong bayi bertemu dengan palasik, sebaiknya jangan dijauhi, tetapi didekati, kemudian meraih tangan palasik dengan mengatakan "Ini cucumu atau ini anakmu".
 

©  3 column Minima Template by Bloganol